Glitter Photos

Selasa, 16 Desember 2008

*40 Persen Odha Orang Muda

Kepemimpinan erat kaitannya dengan kaum muda. Pemuda menjadi pemimpin perubahan dan akan menjadi pemimpin Negara kelak. Komisi Penanggualana AIDS Indonesia (KPAI) Kota Pontianak menangkap isu kepemimpinan itu dengan cara memberdayakan generasi muda, khusunya remaja dalam mencegah atau menanggulangi penyebaran AIDS di Kota Pontianak
Koordinator Program Officer KPA Kota Pontianak, SS. Novianti yang ditemui Senin (1/12) siang mengatakan sejak dua tahun lalu KPAI Kota Pontianak telah memberdayakan remaja sebagai youth leader.
“Pelibatan kaum muda sangat penting dalam upaya pencegahan HIV/AIDS maupun advokasi. Untuk itu sejak tahun 2006 KPA Kota Pontianak telah melibatkan remaja,” kata Novi.
Menurut Novi, perempuan berkerudung ini, remaja memiliki potensi besar dalam menanggulangi HIV/AIDS. Karena remaja memiliki ide program kreatif dan segar.
“Mereka melihat satu isu tidak hanya dari satu sudut pandang saja, dari segala sisi mereka lihat. Selain itu mereka juga tidak pamrih. Jika diberi kepercayaan mereka lebih tanggungjawab dan akuntabel,” jelas Novi lagi.
Di Kota Pontianak pengidap HIV sebanyak 725 orang. Sedangkan untuk AIDS sebanyak 536 orang. Mayoritas yang mengidap HIV/Aids tersebut dari kalangan remaja. Sehingga pelibatan remaja dalam menanggulangi penyebaran maupun pencegahan menjadi sangat penting.
“Karena mereka sebaya, sehingga mudah masuk dan menjangkau komunitas-komunitas remaja tersebut,” ujar Novi, yang tlah 6 tahun bergabung di KPAI.
Selain itu, KPAI Kota Pontianak juga memberdayakan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sebagai staf lapangan. Saat ini sebanyak lima orang ODHA menjadi staf lapangan pada KPAI Kota Pontianak.
“Bahkan mereka dilibatkan dalam kelompok kerja. Tugasnya memberikan pemahaman, informasi dan pengetahuan tentang HIV/AIDS kepada lingkungan sekitarnya,” Novi menambahkan.
Pelibatan ODHA dalam KPAI menurut Novi juga dalam rangka merubah stigma masyarakat, yang menganggap ODHA tidak bisa berbuat apa-apa. Saat ini, Novi menambahkan stigma negative terhadap ODHA sudah mulai berkurang. “Bahkan petugas medis di rumah sakit sudah mulai mengayomi ODHA,” imbuhnya.
Sementara itu di tempat berbeda Ketua KPAI Kota Pontianak, Toni Haryanto mengatakan HIV/AIDS tidak dapat ditekan jika tidak ada kerjasama masyarakat.
“KPA tidak bisa berbuat apa-apa kalau masyarakat tidak juga tidak merespon bagaimana usaha-usaha yang dilakukan oleh KPA,” kata Toni Haryanto yang juga menjabat Sekretaris Daerah Kota Pontianak ini.
Sabtu (29/11) lalu, KPAI Kota Pontianak bekerjasama dengan komintas sepeda motor menyelenggarakan kegiatan. Berupa membagi-bagikan selebaran-selebaran dan mengadakan talkshow. Mengambil tema hari AIDS sedunia yaitu kepemimpinan.
Dengan tema ini KPAI melibatkan kaum muda. Dilibatkannya kaum pemuda dalam hal ini dikarenakan penderita HIV/AIDS erbesar jumlahnya berasal dari kaum muda, mencapai sekitar 40 persen.
“Sehingga dengan kebersamaan ini kita mencoba untuk bersama-sama untuk menanggulangi persoalan HIV/AIDS,” ujar Toni.

Selain itu, tak luput pula peran pemerintah. Baik itu Dinas Pendidikan, Dinas Agama, Dinas Kesehatan, dan masing-masing mempunyai peran dan fungsi yang berbeda.
“Seperti dari dinas kesehatan, kita sekarang sedang melaksanakan teknis pengobatan. tak hanya itu ada program kelengkapan sarana seeprti halnya VCT, yang ada di puskesmas-puskesmas dan rumah sakit. sehingga bagi masyarakat yang hendak memeriksakan dirinya bisa dilakukan di puskesmas dan rumah sakit yang ada VCT nya,” saran Toni.

Tidak ada komentar: