Glitter Photos

Selasa, 16 Desember 2008

Krisis Global Belum Pengaruhi Kalbar

*Pertumbuhan Ekonomi Triwulan Ketiga 4,23 Persen
Pengaruh krisis ekonomi global sepertinya masih belum begitu terasa di Kalimantan Barat. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Kalbar pada triwulan ke tiga (Quarter to Quarter) sebesar 4,23 persen, dibanding dengan triwulan ke dua sebesar – 4,79 persen dan triwulan pertama sebesar 0,34 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat, Nyoto Widodo mengatakan hal tersebut disebabkan tiga factor. Yakni pertumbuhan ekonomi Kalbar ditentukan oleh sector pertanian. Tidak hanya perkebunan, tapi ditunjang juga dengan pertanian tanaman pangan yang cukup baik. Terutama padi.
Factor kedua yang menunjang tingkat pertumbuhan ekonomi di Kalbar adalah sector perdagangan. Nyoto menyatakan Kalbar terutama Pontianak merupakan lokasi strategis jalur luar negeri. Sehingga, lalu lintas perdagangan masih cukup banyak.
Selain itu Nyoto menambahkan yang berperan besar dalam meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kalbar triwulan ketiga ini adalah tingkat belanja pemerintah (Government Spending).
“Menjelang akhir tahun Pemerintah banyak melakukan belanja pembangunan. Dengan banyaknya pembangunan dilakukan otomatis menyerap tenaga kerja, menggairahkan usaha. Sehingga sangat menolong tingkat perekonomian,” kata Nyoto di ruang kerjanya, kamis (4/12).
Nyoto memprediksi pertumbuhan ekonomi Kalbar triwulan keempat tidak setinggi pada triwulan ketiga. Namun, dia menambahkan Government Spending akan dapat menolong tingkat pertumbuhan ekonomi Kalbar di akhir tahun 2008.
Lebih jauh Nyoto menyatakan, dampak krisi ekonomi global baru dapat dinilai pada pada triwulan keempat untuk pertumbuhan ekonomi bulan Oktober-November-Desember 2008. Hal ini menurut Nyoto terlihat dari menurunnya tingkat eksport import, menurunnya nilai tukar petani serta perkembangan pariwisata Kalbar pada bulan November 2008.
“Tingkat pertumbuhan ekonomi Kalbar triwulan keempat ini baru dapat dilihat pada pertengahan Januari 2009,” kata Nyoto.
Sedangkan untuk tingkat pertumbuhan ekonomi Kalbar tahun 2009, Nyoto yang baru menjabat sebagai kepala BPS Kalbar selama dua tahun terakhir ini menyatakan tidak berani berandai-andai.
Namun, Dia memperkirakan adanya even Politik Pemilu legislative dan Presiden 2009 dapat menjadi insentif bagi pertumbuhan ekonomi. Dia memperkirakan menjelang pemilu 2009 belanja masyarakat ( Mass Spending) akan meningkat, gairah usaha juga meningkat. Dengan demikian dapat memacu peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Itu jika Pemilu berjalan lancar. Jika tidak, maka akan jadi disinsentif bagi pertumbuhan ekonomi,” terangnya.




Tidak ada komentar: